About

Diberdayakan oleh Blogger.

Advertise Here

Gadgets

SOCIAL MEDIA or SOCIAL MELON


Postingan kali agak serius dikit. Serius, gue serius. Postingan kali ini berkaitan dengan maraknya perkembangan teknologi atau bahasa kerenya Tech. Gue merasakan dampaknya juga, jangan lo kira gue termasuk manusia yg masih mengandalkan tulang belulang untuk garuk punggung. Gue juga modern. Semakin majunya teknologi menimbulkan banyak dampak,ada positif dan negatif. Semua tergantung bagaimana kita memanfaatkannya. Beruntung, gue termasuk manusia yg masih bisa memanfaatkan teknologi dengan baik. Baik dalam mencari hal positif dan benar dalam mencari hal negatif.

Mari kita mulai dengan bidang komunikasi. Percaya deh, misalkan dalam satu kelas ada 40 orang, maka 39 orang itu pasti sudah punya yg namanya sosmed (Sosis Medan. ya bukanlah, sosial media benernya). Lihat yang paling mudah saja, tak usah berbicara tentang LINE, PATH, atau, TWITTER, yaitu BBM (Blackberry Messenger). Banyak banget kan sekarang. Dampaknya, 39 orang ini akan mudah berkomunikasi, bertukar pikiran bahkan kawat gigi ataupun informasi. Apalagi dibuat GRUP, ya semakin mudahlah gerak gerik si 39 ini. Sialnya bagi si 1 dari 40 orang itu yg tidak punya BBM, nyentuh kalkulator aja gemeteran, dia tidak tahu apa-apa. Hanya menunggu wahyu turun dari langit, dan besoknya temannya dengan lantang berkata :
"eh elo udah tugas?"
"tugas apaan?" si 1 tanya balik dengan wajah yang masih ada lipan lagi jogging.
"itu yg di GRUP!"
"KAMPREET, gue gak punya BBM bego!"
Kasian sekali kehidupannya. BTW, Gue yg termasuk yg si 1.

Sekarang beralih ke sosmed yang bisa mengabadikan foto foto kenangan indah. Baik itu INSTAGRAM, FB, apalah lagi namanya. Biar gue kasih tau, gue juga pengen punya. Masalahnya gue bukan yg narsis. Gue kalo ngefoto itu bukan wajah gue sendiri, melainkan orang. Gue udah mulai terbiasa dengan dunia Photography sejak teman gue minta difotoin dengan gaya artis Taiwan, meski gue lihat banyak lebih tai-nya dan tidak hanya one. Sehingga gue pikir dan mungkin pemikiran ini bisa kalian terapkan di kehidupan selanjutnya. Gue berpikir :
"Banyak sekali keajaiban dunia ini, banyak sekali hal mengagumkan yang sedang menunggu di luar sana, banyak sekali hal indah yang telah diciptakan Tuhan di dunia ini, tapi mengapa hanya muka lo aja yang ada di foto"
Gue, seorang remaja yang mencari jati diri
 Itu mungkin kenapa kalo gue punya kamera yg High Definition kayak CANON(bukan yg printer yah), gue bakalan fotoin keindahan alam, kalo perlu pas alamnya lagi manggung nyanyi nyanyi mbah dukun sekalian.
Kembali ke masalah foto di sosmed. Gue mau nanya kepada elo yg sering foto, pernah kah kalian saat mau minta difotoin kepada seseorang atau lebih mudahnya ke teman anda sendiri, nanya seperti ini :
"eh elo mau ikut foto juga?"
Nah lo, kenapa lo harus bilang gitu? karena mereka yang sebenarnya ingin dilihat juga. Bukan cuman megangin tuh HP terus pencet klik klik. Mungkin saja mereka ingin ikut menjadi bagian dari foto itu. Ya kan? apalagi itu temen lo, meskipun memang gak terlalu akrab, ya gak apa apalah gak terlalu akrab kalau gak akrab banget, tuh HP atau kemera habis selesai foto, bukannya dikembaliin tapi dibawa kabur.
So, Renungkanlah para pembaca yang budiman.

Sosmed hakikatnya membuat komunikasi menjadi lebih mudah antar dua insan atau lebih, yang karena dibatasi oleh jarak mereka tidak bisa bertatap muka langsung dan tukeran upil. Itu intinya. Tapi pernah gak sih elo liat, disebuah tempat dimana banyak sekali orang dari berbagai konstruksi kejiwaan berkumpul, namun tak bicara satu sama lain, melainkan mereka asik dengan gadgetnya. Yap, ironisnya yang dibuka di gagdgetnya adalah sosial media. Bukannya menyalahkan, tapi terkadang kita merindukan hal yang jauh, namun melupakan yang sudah ada di dekat kita. Ya eelah sok banget gue.

Terakhir, gue mau kasih tahu kenapa gue baru update sekarang. Mungkin otak kanan elo udah mulai pikir bahwa jawabannya karena nama blog-nya aja gakupdate. Oke memang benar, itu sebagian alasannya. Alasannya yang lain adalah gue sebelumnya sibuk sama UN, terus persiapan masuk kuliah, terus gejala bulu kaki tembuh tak terkendali tak termasuk. Itulah alasannya. Kayaknya agak penting yah, siapa juga yang mau baca ginian. Udah ini dulu, entar kalo ada semangat, gue update lagi. Pesan terakhir, sesuai judul kalo udah social media jangan kayak melon, bulat dan kayak buah. Gak ada hubungaanya? emang. Ciao!.






2 komentar: